Kasur yang tidak sehat dapat dikenali dari beberapa ciri fisik dan dampaknya pada kesehatan penggunanya. Ciri-ciri ini meliputi tekstur yang tidak rata, texture terlalu tenggelam/terlalu keras, adanya tungau atau jamur, bau yang tidak sedap, dan lainnya. Dampaknya bisa berupa masalah pernapasan, alergi, nyeri punggung, dan gangguan tidur.
Ciri-Ciri Kasur yang Tidak Sehat, Berikut adalah ciri-ciri kasur yang tidak sehat yang perlu Anda perhatikan:
1. Tekstur Tidak Rata atau Bergelombang
Kasur yang sudah lama digunakan atau berkualitas rendah seringkali mengalami perubahan tekstur. Bagian-bagian tertentu bisa menjadi lebih keras atau lebih lembut dari bagian lainnya. Permukaan yang tidak rata ini dapat mengganggu posisi tidur yang baik. Cara Mengecek: Raba seluruh permukaan kasur dengan tangan Anda. Perhatikan apakah ada bagian yang terasa lebih menonjol atau cekung, cara lain rasakan secara detail dalam posisi tidur, focus pada bagiang pinggang yang di topang dan bagin pinggul yang tenggelam. Beberapa penyebab Kasur tidak rata: 1. per ada yang patah/ turun/lebih elastis dari sebelumnya, 2. bagian pinggir atau fondasi pinggir ada yang patah atau encasement lemnya tidak merekat, 3. lapisan busa yang kempes atau menyusut texturenya akibat umur dan kualitas kepadatan busa, atau bisa juga lapisannya terlalu banyak dan terlalu empuk. 4 lapisan penguat antara per dan busa yang sudah using atau robek akibat per patah atau kualitas lapisan penahannya tidak bagus. Semua penyebab tersebut dapat diketahui masalahnya Ketika di bongkar, di rasa dan di Analisa semua factor.
2. Testure terlalu tenggelam/keras
Masalah ini bisa terjadi dari awal pemilihan Kasur saat membeli karena ketidak tahuan konsumen dan sales yang menjual. Kasur bisa terlalu tenggelam/keras sangat relative setiap individu karena setiap Kasur memiliki texture berbeda-beda dengan kualitas ketahan yang berbeda juga, sedangkan lekuk tubuh dan berat badan setiap orang berbeda juga. Pengalaman tidur di Kasur sebelumnya misalkan rasa di pinggang, pinggul, punggung serta dampak yang di rasa selama ini akan menjadi bahan Analisa pertama untuk menentukan pilihan Kasur seperti apa yang akan cocok atau sehat. Pengalaman tidur yang nyaman di manapun misalkan di hotel, rumah teman, rumah saudara akan menjadi informasi pendukung untuk memilih Kasur yang lebih sehat.
3. Adanya Tungau Debu atau Jamur
Kasur adalah tempat yang ideal bagi tungau debu dan jamur untuk berkembang biak karena kelembapan dan suhu yang hangat. Keberadaan mereka dapat memicu alergi dan masalah pernapasan. Cara Mengecek: Periksa kasur secara visual, terutama di lipatan dan jahitan. Gunakan senter jika perlu. Jika Anda memiliki alergi, perhatikan apakah gejala alergi Anda memburuk setelah tidur di kasur tersebut.
4. Bau yang Tidak Sedap
Bau yang tidak sedap, seperti bau apek atau bau kimia yang kuat, bisa menjadi indikasi adanya jamur, bakteri, atau bahan kimia berbahaya yang digunakan dalam pembuatan kasur. Cara Mengecek: Cium kasur secara langsung. Jika ada bau yang mengganggu atau mencurigakan, sebaiknya hindari penggunaan kasur tersebut. Kasur harus sering di bersihkan dan vacuum. Penggunaan atau pergantin sprei harus rutin di lakukan minimal 3x dalam satu minggu.
5. Usia Kasur yang Sudah Tua (7-20 tahun)
Secara umum, kasur disarankan untuk diganti setiap 7-10 tahun. Seiring waktu, material kasur akan mengalami penurunan kualitas dan menjadi kurang suportif. Cara Mengecek: Periksa tanggal pembelian kasur. Jika sudah lebih dari 7 tahun, pertimbangkan untuk menggantinya atau mereparasi per atau upgrade lapisan atasnya. Upgrade lapisan busa menjadi Solusi termurah dan terbaik karena hanya menambah material tertentu dibandingkan membeli Kasur baru. Jika membeli baru tidak ada jaminan lapisan dalamnya lebih baik dan berkualitas dengan harganya.
6. Kasur Terlalu Murah
Kasur murah tentu tidak akan maksimal memberikan durability dan kenyaman. Kasur ini sudah pasti menggunakan kualitas per yg lebih kecil, kawat murah, koil dengan diameter lebih besar sehingga tidak akan memberikan support atau topangan dlam waktu yang lama. Besar kemungkinan 2-4 tahun sudah ada yang turun atau amblas. Kasur murah biasanya menggunakan lapisan sedikit dan kualitas kepadatannya rendah. Pengalaman king service Kasur dengan harga 1-3juta hanya menggunakan busa 1 lapis (2cm) atau bahkan hanya busa quilting atau busa di kain. Kondisi ini sering kami sebut tidur di atas per bukan Kasur. Sangat di sarankan membeli Kasur dengan ketinggian di atas 28cm. Koil yang beredar di pasaran dengan ketinggian bervariasi ada yang 10cm, 15cm, 18cm, 22cm bahkan sekarang ada yang 26cm. Contoh Kasur tinggi 25cm menggunakan per tinggi 22cm sudah dipastikan busa hanya ad 2cm. Sayangi tubuh anda dengan memilih Kasur yang menyehatkan jangka Panjang, karena Kasur yang sehat akan menentukan tidur yang nyenyak dan berkualitas. Kurangnya tidur yang berkualitas akibat kasur yang tidak sehat dapat menyebabkan kelelahan kronis. Gejala: Merasa lelah sepanjang waktu, sulit berkonsentrasi, dan penurunan produktivitas.